Garuda Dikti, Googlenya Buat Cari Referensi
Bila sekian lama kita banyak mencari referensi ataupun literatur dengan bantuan Google, maka saat ini kita lebih terbantu dengan kehadiran mesin pencari literatur ilmiah keluaran kemdiknas. Nasionalisme dalam tubuh kemdiknas diwujudkan dengan Garuda sebagai nama mesin pencari tersebut. Portal rujukan ilmiah nasional ini secara resmi diluncurkan di Hotel Millenium, Jakarta, pada Selasa, 15 Januari 2011 dan beralamat di http://garuda.dikti.go.id.
Garuda (Garba Rujukan Digital) adalah portal penemuan referensi ilmiah dan umum karya bangsa Indonesia, yang memungkinkan akses e-journal dan e-book domestik, tugas akhir mahasiswa, laporan penelitian, serta karya umum. Portal ini dikembangkan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dikti - Kemdiknas RI. Portal ini yang akan merangkum Referensi Ilmiah Indonesia (Indonesian Scientific Resources). Portal ilmiah ini banyak memiliki manfaat khususnya sivitas akedemika. Garuda sangat baik dalam menjalankan fungsi dalam melengkapi kurangnya literatur-literatur yang akurat dan teruji kebenaranya. Inovasi berupa kemasan digital sangat banyak membantu, utamanya mempersingkat waktu dalam pencarian literatur resmi baik dari kemdiknas dan perpustakaan nasional.
Di dalam portal ini tersedia e-jurnal domestik dan karya-karya ilmiah seperti laporan penelitian, tugas akhir mahasiswa (skripsi, tesis, dan disertasi), patent, prosiding, Standar Nasional Indonesia (SNI), hingga Pidato pengukuhan guru besar para akademisi dan peneliti. Garuda bisa saja menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah nasional. Selain itu diharapkan terjadi kolaborasi penelitian yang bermutu, dan terwujudnya terwujudnya penelitian bertaraf internasional. Selain itu hal penting yang harus diperhatikan adalah peminimalisiran segala bentuk plagiarisme dan duplikasi penelitian.
Sangat mudah dalam mengoperasikan Garuda untuk mencari journal ilmiah ataupun referensi lain. Langkah pertama, ketik link http://garuda.dikti.go.id, lalu akan muncul halaman utama Garuda. Selanjutnya masukkan query ke kotak pencarian dan klik telusuri. Tidak jauh berbeda dengan Google. Namun jauh lebih akurat dalam menjelaskan spesifikasi dari Judul, Penulis, Nama Lembaga/ Universitas dan permalink dari masing-masing universitas. Sehingga setidaknya indikasi copy pastedapat diminimalisir dari jelasnya sumber tulisan. Setelah itu mesin terdapat dua pilihan yakni jika Anda ingin melihat sebatas abstraknya saja atau seluruh isi dari journal ilmiah tersebut. Klik saja link yang tersedia dan mesin pencari akan membukakan data yang Anda cari bahkan mungkin Anda butuhkan.
Garuda juga dilengkapi dengan Fiture pencarian domestik dan internasional selainfiture umum. Selain itu menariknya lagi, Garuda memiliki sistem pencarian canggih pula. Dalam satu kali pencarian dapat merangkum judul, subjek, pengarang, penerbit, dan abstrak. Sehingga efektifitasnya cukup baik dalam mencari data yang diinginkan.
Bukan hanya dari keasliannya saja, tapi juga dengan kualitas tulisan dari journal-journal yang tersedia tidak perlu diragukan. Garuda diisi oleh kontributor dari PTN (Perguruan Tinggi Negeri), PTS (Perguruan Tinggi Swasta), Perguruan Tinggi Kedinasan, serta institusi atau lembaga yang bergerak dalam lingkup dunia pendidikan. Total keseluruhan kontributor saat ini adalah 36. Jumlah keseluruhan ketersediaan data yang dimiliki Garuda adalah sebanyak 366632 judul, 360578 abstrak, 349389 permalink.
Keberadaan Garuda tentunya sangat bermanfaat di kalangan akademisi dan umum. Apresiasi yang baik tentu kita berikan kepada kemdiknas atas wujud nyatanya dalam upaya mencerdaskan pendidikan bangsa. Mengapa mencerdaskan pendidikan bangsa? Karena kecerdasan bangsa ini dimulai dengan cerdasnya pendidikan. Pendidikan yang layak dan berkualitas merupakan tonggak awal dalam membentuk aklhak dan kepribadian bangsa yang jauh lebih baik.
Kehadiran Garuda mungkin baik bagi kalangan yang bisa menjangkaunya, tapi bagaimana dengan mereka yang belum mampu menghidupkan komputer apalagi harus terhubung dengan internet. Sarana kepustakaan yang minim dan mahal masih menjadi kendala. Kita tidak bisa menciptakan teknologi yang serta merta meninggalkan kepentingan mereka. Buku-buku pelajaran masih sangat dibutuhkan di daerah pedalaman. Tentunya butuh strategi khusus dalam membagi keperluan dari masyarakat perkotaan dan pedesaan.
Pesan bagi Anda siswa, mahasiswa, dan kalangan akademisi laiinya. Mari kita berdayakan program ini dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian kita bisa lebih banyak mengetahui, menilai serta menghargai kualitas pemikiran akademisi kita yang turut berkontribusi di dalamnya.
Bagi Anda yang ingin mencoba, langsung saja berkunjung ke website-nya langsung. Klik ini saja cukup. Sedangkan panduanya klik di sini.
BUDAYAKAN NO COPY PASTE
—————————————————————————
sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2011/01/16/portal-garuda-google-nya-kemdiknas/
Komentar
Posting Komentar