Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Pengumuman Kalender Akademik UI dan Registrasi Akademik Semester Gasal Periode 2012/2013

Assalamualaikum, Berdasarkan keputusan Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. der Soz. Drs. Gumilar Rusliwa Soemantri, No. 0835/SK/R/UI/2012 pada tanggal 21 Mei 2012, tanggal-tanggal penting akademik Semester Gasal periode 2012/2013 sebagai berikut. 1. Periode Registrasi Administrasi 23 Juli s.d. 9 Agustus 2012 2. Periode Registrasi Akademik 10 s.d 17 Agustus 2012 (pukul 09.00 waktu sever SIAK-NG) 3. Perwalian IRS 10 s.d. 17 Agustus 2012 4. Pengisian IRS Eksternal (untuk mata kuliah lintas program studi) 28 s.d. 31 Agustus 2012 5. Masa Add/Drop IRS* 10 s.d. 14 September 2012 6. Periode Perkuliahan 3 September 2011 s.d. 4 Januari 2013 7. Batas akhir pemasukan nilai Ujian Semester Gasal 2012/2013 ke dalam SIAK NG 14 Januari 2013 7. Program Wisuda Semester Genap 2010/2011 7 (Reguler)-8 September 2012 (KKI, Paralel, Vokasi) Untuk Kegiatan Awal Mahasiswa Baru Angkatan 2012 8. PSAU/OKK UI 2012 27 s.d. 28 Agustus 2012 (Reg.), 26 Agustus 2012 (KKI, Para

Daftar Harga Buku ITB Press di Jakarata Book Fair 2012

Gambar

Thorium Jadi Energi Alternatif ?

Gambar
JAKARTA, KOMPAS.com   - Persatuan Insinyur Indonesia masih mengkaji potensi thorium atau nuklir jinak di sejumlah daerah sebagai energi alternatif untuk masa depan. "Ketersediaan thorium sebagai sumber energi lebih lama dibandingkan dengan energi yang lain. Selain itu, pemanfaatannya bisa mencapai ratusan juta tahun," kata Wakil Ketua Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia, Bambang Purwohadi, di Jakarta, Kamis (21/6/2012). Bambang menuturkan, bila rencana tersebut telah terealisasi, diharapkan bisa mendukung kebutuhan energi dalam negeri yang terus meningkat dari tahun ke tahun. "Energi masih menjadi permasalahan utama nasional saat ini, sehingga potensi energi alternatif sangat diperlukan," ujarnya. Thorium bisa menjadi energi alternatif karena ramah lingkungan sehingga masyarakat diharapkan tidak khawatir dengan penggunaan energi ini.

Nasib Burung Cendrawasih

Gambar
KOMPAS.com  - Burung cenderawasih yang menjadi ikon Papua di ambang kritis. Perubahan ekologi dan orientasi ekonomi membawa ancaman primer dan sekunder bagi hewan endemik Papua ini. Ancaman primer berupa kerusakan habitat. Adapun ancaman sekunder berupa perburuan dan perdagangan secara besar-besaran dan terselubung. Staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua, Herman Soh, saat memantau burung cenderawasih di Enarotali, ibu kota Kabupaten Paniai, awal Mei lalu, mengungkapkan indikasi menurunnya populasi cenderawasih di Papua. Hasil penelitian terakhir pada Maret 2012 yang dilakukan BKSDA Papua di salah satu lokasi habitat cenderawasih diketahui setiap satu kilometer persegi hanya ditemukan 2-3 ekor cenderawasih. Padahal, tahun 2000-2005 masih ditemukan 10-15 ekor. ”Ini tingkat degradasi yang sangat memprihatinkan,” kata Soh.