Strategi Lolos Lamaran Beasiswa


JAKARTA - Kompetisi mendapatkan satu beasiswa melibatkan ribuan pesaing tiap tahunnya. Banyak dari para pelamar ini pun memiliki kualifikasi di atas rata-rata dan layak mendapatkan tempat di suatu program beasiswa. Lantas, bagaimana kita bersaing dengan mereka? 

Pada kenyataannya, kandidat dengan berkas lamaran gemilang tidak selalu menjadi orang yang beruntung mendapatkan beasiswa. Seringkali, dalam banyak kasus, para pelamar yang mampu mempresentasikan diri paling baiklah yang menjadi pemenang. 

Kunci menembus persaingan lamaran beasiswa adalah pada strategi dan menciptakan pendekatan kreatif dalam mencari dan melamar satu program beasiswa. Situs Scholarship.com, Kamis (18/10/2012) melansir daftar kiat jitu menembus persaingan beasiswa yang bisa kita terapkan: 

Mainkan kekuatan kita 

Salah satu strategi dasar dalam melamar sebuah beasiswa adalah dengan melamar jenis beasiswa yang kemungkinan kita diterima cukup besar. Meski demikian, kita memerlukan pemikiran khusus untuk mencari tahu beasiswa apa saja yang tepat bagi kita. 

Langkah pertama adalah dengan melakukan pencarian beasiswa yang sudah banyak diinformasikan di berbagai website. Kita juga sebaiknya mencari informasi beasiswa ini lebih awal, misalnya sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), jika kita memang serius ingin memasuki kompetisi ini.  

Setelah proses pencarian ini selesai, kita bisa mulai mempersempit daftar beasiswa yang peluangnya cukup besar untuk kita dapatkan. Selalu ada beasiswa yang bisa kita menangkan di bidang yang kita kuasai dengan baik. 

Sembari memutuskan program beasiswa apa yang ingin kita lamar, kita juga harus memainkan kekuatan yang kita miliki dalam menyusun berkas lamaran beasiswa. Semua yang kita masukkan dalam berkas lamaran harus dirancang sedemikian rupa untuk menekankan kekuatan kita sebagai pelamar yang potensial  untuk suatu beasiswa, termasuk surat-surat yang ditulis oleh orang lain. Misalnya, jika kita membutuhkan surat rekomendasi, mintalah seseorang yang mengenal kita dan kekuatan kita dengan baik dan dapat menceritakan hal tersebut secara rinci dan lugas. Orang ini lebih baik ketimbang meminta seseorang dengan titel "wah" namun tidak mengenal kita dengan baik menulis surat rekomendasi untuk kita. 


Tulislah "Killer Essay

Sebagian besar waktu dan tenaga kita dalam melamar beasiswa akan dicurahkan untuk menulis esai beasiswa. Kebanyakan para pelamar beasiswa membutuhkan sedikitnya satu esai yang akan direviewbanyak orang. Esai ini akan menjadi salah satu pertimbangan seorang kandidat akan menjadi peraih beasiswa. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menulis esai beasiswa yang efektif dan menghemat waktu serta menekankan kekuatan kita sebagai salah satu kandidat. 

Meski kita merasa tidak memiliki kemampuan menulis yang baik, kita bisa menulis esai beasiswa yang gemilang jika kita mencurahkan waktu pada tugas ini. Pelajari lebih dahulu calon pembaca tulisan kita dan apa yang mereka inginkan. Kita bisa mengetahui informasi ini dengan mencari tahu misi utama suatu program beasiswa dan membaca esai-esai pemenang beasiswa tahun-tahun sebelumnya. 

Selain itu, kita sebaiknya mempersiapkan sebuah esai yang dimodifikasi sesuai kebutuhan program beasiswa yang sedang kita lamar. Cara ini akan memisahkan kita dari para pelamar yang membuat esai secara generik, dan tidak memerhatikan kepada siapa mereka melamar beasiswa. 

Di luar itu semua, kita perlu juga mengikuti aturan main yang telah ditetapkan penyelenggara beasiswa tentang proses lamaran beasiswa dan penulisan esai. Dengan begitu, kita akan tetap berada di jalur yang benar. 

Perhatikan detail 

Memperhatikan detail akan membuat perbedaan besar dari memenangi beasiswa atau menemukan berkas lamaran beasiswa kita berada di tumpukan aplikasi yang ditolak. Buatlah catatan tentangdeadline berbagai aplikasi beasiswa dan teratur dalam merancang esai. 

Pastikan untuk selalu mengikuti aturan, sekecil apa pun itu. Perhatikan juga etika dalam proses melamar beasiswa. Cara-cara ini akan memastikan bahwa substansi berkas aplikasi kitalah yang akan berbicara, bukan kesalahan dalam penampilannya.(rfa)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Burung Cendrawasih

[APA ITU SIAK-WAR!?]

Mekanisme Cetak Transkrip Nilai